Masih ingat dengan Saracen? Sindikat yang kesatu kali ditemukan pada 2016 ini ternyata mempunyai ratusan perpanjangan tangan di Facebook.
Hal ini diketahui dari pemberitahuan yang dilaksanakan oleh raksasa jejaring sosial tersebut. Pihaknya mengaku telah menghapus ratusan akun, laman, dan grup dari platform miliknya sesudah diketahui mempunyai hubungan dengan mafia penyebar ujaran kebencian serta hoax tersebut.
"Akun-akun dan laman-laman ini berjuang menyembunyikan pekerjaan mereka dan mempunyai hubungan dengan grup Saracen, mafia online di Indonesia," ujar Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy Facebook
"Mereka memakai pesan-pesan yang menipu dan bersangkutan dengan laman dan akun lainnya guna mendorong tersebarnya narasi yang dapat memecah belah publik memakai isu-isu yang tidak jarang diperdebatkan di Indonesia" katanya menambahkan. dikutip dari
Surga Tekno.
Lebih lanjut, Gleicher menyinggung bahwa penghapusan akun ini merujuk pada perilaku penipuan terkoordinir yang dilaksanakan oleh Saracen. Ia menambahkan, ini bukan masalah konten yang mereka bagikan.
Disebutkan bahwa akun dan laman yang dihapus mempunyai 170 ribu pengekor di Facebook dan 65 ribu follower di Instagram. Meski demikian, cakupan orang yang terkena oleh konten-konten mereka diandalkan lebih tinggi dari itu.
Terlebih, Indonesia diduga menjadi pasar terbesar ketiga Facebook. Lebih dari 100 juta pemakai jejaring sosial ini dinamakan berasal dari Tanah Air.
Ini pasti patut disyukuri menilik Indonesia akan melangsungkan Pileg dan Pilpres 2019 pada April mendatang. Media sosial memang jadi tempat sangat tepat, cepat, dan murah, guna menyebar ujaran kebencian dan hoax yang berpotensi memperkeruh suasana.
Baca Juga :
Piala Presiden Esports 2019Di samping menghapus perpanjangan tangan dari Saracen, Facebook pun belum lama ini memberitahukan dua pusat operasi regional baru mereka yang konsentrasi dalam memantau konten-konten berhubungan pemilihan umum. Keduanya sedang di Dublin, Irlandia, dan Singapura.